Selasa, 25 September 2012

Akupunkture dan Akupressure Nurse


AKUPUNKTUR DAN AKUPRESURE

    1.    Pengertian Akupunktur

Akupunktur adalah suatu cara pengobatan yang memanfaatkan rangsangan pada titik-titik akupunktur pada tubuh pasien, telinga, kepala, sekitar telapak kaki dan tangan untuk mempengaruhi/memperbaiki kesalahan aliran bioenergi tubuh yang disebut dengan Qi (dibaca: Chi). Qi ini mengalir melalui meridian (saluran) pada tubuh manusia yang berjumlah 12 meridian ( termasuk 2 meridian ekstra didalamnya) , sehingga tujuan pengobatan akupunktur adalah untuk mengembalikan  keseimbangan energi vital (homeostasis) serta mengoptimalkan terbentuknya antibodi pada tubuh pasien dengan adanya aliran Qi yang seimbang serta harmoni lalu lintas energi vital sesuai kaidah five element (teori lima unsur) sehingga gangguan kesehatan dapat diatasi.
Jika dilihat dari segi penggolongan, akupuntur termasuk pengobatan tradisional. Namun, berbeda dengan pengobatan tradisional lainnya, akupuntur telah mendapat pengakuan dari dunia medis. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan bahwa beberapa penyakit dapat diatasi dengan akupuntur. Untuk diketahui, dalam tubuh manusia sedikitnya terdapat 365 titik akupuntur yang utama dan lebih dari 1000 titik akupuntur luar biasa. Semua titik akupuntur ini dipisahkan kepada 12 kumpulan utama di mana titik-titik ini digabungkan melalui Meridian.Meridian tersebut mengawal peredaran seks, paru-paru, usus besar, perut, limfa, jantung, usus kecil, pundi kencing, buah pinggang, pundi empedu, triple warmer dan hati. Teknik akupuntur dilakukan dengan menusukkan jarum tepat ke titik akupuntur dan dibiarkan hingga beberapa menit. Sebagian ahli akupuntur bahkan kerap memutarkan jarum dengan menggunakan ujung jarinya untuk lebih merangsang titik akupuntur.
Meski memakai jarum, pasien tidak perlu khawatir akan tersakiti atau tertular penyakit. Sebab, kata dr. Esty, Dinkes Kota Surabaya mengawasi agar jarum yang  digunakan adalah jarum sekali pakai. Bukan lagi jarum yang disterilkan tetapi jarum yang setelah digunakan satu kali lalu dibuang untuk mencegah penyebaran penyakit.

2.    Tehnik Akupunktur

Titik-titik tertentu di tubuh pasien ditusuk dengan jarum. Murni hanya jarum, tanpa ada bahan lain atau obat pada jarumnya. Fungsi jarum tersebut 'membantu' membenahi sistem energi tubuh (Qi) yang bermasalah. Karena itulah tusukan pada titik-titik tersebut disesuaikan dengan jenis penyakit yang diderita pasien. Perawatan akupuntur saat ini sedikit berbeda dengan cara yang dilakukan masyarakat Cina Kuno. Dahulu, masyarakat Cina Kuno menggunakan batu-batu tajam, kayu dan buluh sebagai alat untuk menekan dan menusuk bagian-bagian tertentu.
Tetapi kini, alat-alat ini diganti dengan cara yang lebih modern, yaitu penggunaan jarum-jarum halus yang telah disterilkan. Jarum-jarum ini dibuat dari berbagai bahan logam seperti jarum silver atau jarum perak, jarum copper atau jarum tembaga, dan jarum emas. Jarum yang ditusukkan itu tidak akan terasa sakit, hanya ada sedikit rasa ditusuk jarum dan bila jarum ditusukkan lebih dalam mungkin akan terasa seperti disetrum, sebab jarum yang digunakan sangat tajam, padat, dan jauh lebih halus dibandingkan jarum suntik. Panjang jarum berkisar antara 12 mm - 10 cm, dan dapat ditusukkan sedalam 6 mm - 7.5 cm, tergantung kurus-gemuknya pasien, lokasi titik pengobatan, dan gangguan (di dalam atau permukaan).
Akupunturis dapat pula memberikan rangsangan pada jarum untuk memberikan rasa 'tersetrum' pada kanal tersebut. Pada beberapa kasus akupunturis mungkin memberikan moksibusi, yaitu pembakaran daun nei (Artemesia vulgaris) kering untuk menghangatkan atau merangsang titik tertentu pada tubuh pasien. Proses ini memberikan pengaruh yang kuat untuk merangsang Qi tubuh di bagian yang menunjukkan gejala dingin.
Jarum dapat dibiarkan tertancap selama beberapa detik sampai satu jam, tetapi umumnya 20 menit. Bagi yang menghadapi penyakit yang agak kronis perawatan dijalankan sebanyak sekali atau dua kali seminggu. Sebaliknya, perawatan ringan diberikan bagi penyakit yang tidak terlalu kritis. Dalam pengobatan, pasien mungkin perlu membuka sebagian pakaiannya agar jarum dapat ditusukkan pada titik-titik yang perlu sementara pasien berbaring. Umumnya titik-titik pengobatan terletak di lengan bawah dan tangan, tungkai bawah dan kaki, walaupun titik-titik akupuntur terdapat di seluruh tubuh.
Titik penusukan tergantung pada lokasi gangguan dan cara akupunturis untuk mempengaruhi Qi. Titik ini tidak harus langsung berhubungan dengan keluhan pasien, misalnya untuk pengobatan gangguan kepala dapat saja diambil titik pengobatan pada kaki yang terletak pada kanal yang bersangkutan.Penguasaan mendalam tentang anatomi titik-titik akupuntur serta ketelitian, akan menghindarkan terkenanya pembuluh darah atau organ penting lain. Jarang sekali darah keluar dalam pengobatan ini, kalaupun ada paling hanya satu dua titik.Untuk mencegah terjadinya infeksi silang, hukum mengharuskan penggunaan jarum yang steril. Pasien dianjurkan untuk mengisi perut sebelum pengobatan. Untuk menghindari rasa lelah, lesu atau pusing, juga dianjurkan menghindari kerja berat setelah pengobatan.

3.    Pengertian Akupressure

Acupressure adalah salah satu cara pengobatan tradisional Cina yang sudah lama dikenal keberadaannya. Di Barat, cara pengobatan yang sama dengan acupressure adalah penekanan-penekanan pada titik triger, yang dalam hal nyeri titik triger adalah samadengan titik akupunktur. Bila dilihat dari indikasi maka acupressure terutama untuk  urut beberapa penelitian dan pengalaman, cukup menggembirakan.  san mengenai acupressure sangat sedikit. Bahwa wawasan pengetahuan mengenai acu-bang menjadi pointing therapy Di dalam ilmu kedokteran barat yang dapat disamakandengan acupressure adalah penekanan pada titik triger, dengan  indikasi untuk menghilangkan nyeri.
Menurut ilmu kedokteran timur, acupressure adalah penekanan titik-titik akupunktur dengan tujuan memperlancar ci sehingga tercapai keseimbangan enersi, dengan indikasi utama  untuk nyeri dan gangguan neuromuskuler. Sedangkan indikasi lainnya adalah sama dengan akupunktur. Seperti ilmu kedokteran timur lainnya, acupressure walaupun beragam metode e dan segi dasarnya i Hui dkk. dalam bukunya Pointing Therapy menyebutkan bahwa lebih dari 80% penderita gangguan neuro-muskuler atau nyeri dapat disembuhkan.

4.    Tehnik Akupressure

Diicari letak titik triger maka dilakukan penekanan/  penjepitan secara terus menerus atau intermiten. Hal ini disebut  ischemic coinpression/ myotherapy, termasuk di dalamnya shiatzu/acupressure. Penekanan dilakukan dengan ibu jari/ ujung jari tangan.Pada penekanan terus menerus bila rasa nyeri berkurang, tenaga tekanan ditingkatkan bertahap dengan menambah ibu jari  atau jari tangan lainnya untuk lebih menguatkan. Proses ini  dilanjutkan sampai satu menit dengan tenaga tekanan sebesar  10­30 lbs. Chiropractor umumnya menganjurkan teknik menekan selama 7­10 detik yang diulang beberapa kali dalam sehari untuk beberapa hari sampai titik nyeri hilang. Pada penekanan intermiten dilakukan penekanan kuat  selama 5 detik, penekanan ringan (± 25%) selama 5 detik dan seterusnya sampai satu menit. Bila nyeri berkurang bermakna maka terapi dihentikan. Pada triger yang baru dan nyeri sedang, setelah dilakukan  penekanan, dilakukan peregangan pasif pada tiap triger dengan  cara: pasien dalam keadaan rileks, peregangan dilakukan secara  perlahan-lahan dan bertahap sampai panjang otot kembali nomal.