AKUPUNKTUR DAN AKUPRESURE
1. Pengertian
Akupunktur
Akupunktur adalah suatu cara pengobatan yang memanfaatkan rangsangan pada
titik-titik akupunktur pada tubuh pasien, telinga, kepala, sekitar telapak
kaki dan tangan untuk mempengaruhi/memperbaiki kesalahan aliran
bioenergi tubuh yang disebut dengan Qi (dibaca: Chi). Qi ini
mengalir melalui meridian (saluran) pada tubuh manusia yang berjumlah 12
meridian ( termasuk 2 meridian ekstra didalamnya) , sehingga tujuan pengobatan
akupunktur adalah untuk mengembalikan keseimbangan energi vital
(homeostasis) serta mengoptimalkan terbentuknya antibodi pada tubuh pasien
dengan adanya aliran Qi yang seimbang serta harmoni lalu lintas
energi vital sesuai kaidah five element (teori lima unsur)
sehingga gangguan kesehatan dapat diatasi.
Jika dilihat dari segi penggolongan, akupuntur termasuk pengobatan
tradisional. Namun, berbeda dengan pengobatan tradisional lainnya, akupuntur
telah mendapat pengakuan dari dunia medis. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) merekomendasikan bahwa beberapa penyakit dapat diatasi dengan akupuntur.
Untuk diketahui, dalam tubuh manusia sedikitnya terdapat 365 titik akupuntur
yang utama dan lebih dari 1000 titik akupuntur luar biasa. Semua titik akupuntur
ini dipisahkan kepada 12 kumpulan utama di mana titik-titik ini digabungkan
melalui Meridian.Meridian tersebut mengawal peredaran seks, paru-paru, usus
besar, perut, limfa, jantung, usus kecil, pundi kencing, buah pinggang, pundi
empedu, triple warmer dan hati. Teknik akupuntur dilakukan dengan menusukkan
jarum tepat ke titik akupuntur dan dibiarkan hingga beberapa menit. Sebagian
ahli akupuntur bahkan kerap memutarkan jarum dengan menggunakan ujung jarinya
untuk lebih merangsang titik akupuntur.
Meski memakai jarum, pasien tidak perlu khawatir akan tersakiti atau
tertular penyakit. Sebab, kata dr. Esty, Dinkes Kota Surabaya mengawasi agar
jarum yang digunakan adalah jarum sekali pakai. Bukan lagi jarum yang
disterilkan tetapi jarum yang setelah digunakan satu kali lalu dibuang untuk
mencegah penyebaran penyakit.
2.
Tehnik
Akupunktur
Titik-titik
tertentu di tubuh pasien ditusuk dengan jarum. Murni hanya jarum, tanpa ada
bahan lain atau obat pada jarumnya. Fungsi jarum tersebut 'membantu' membenahi
sistem energi tubuh (Qi) yang bermasalah. Karena itulah tusukan pada
titik-titik tersebut disesuaikan dengan jenis penyakit yang diderita pasien.
Perawatan akupuntur saat ini sedikit berbeda dengan cara yang dilakukan
masyarakat Cina Kuno. Dahulu, masyarakat Cina Kuno menggunakan batu-batu tajam,
kayu dan buluh sebagai alat untuk menekan dan menusuk bagian-bagian tertentu.
Tetapi kini,
alat-alat ini diganti dengan cara yang lebih modern, yaitu penggunaan
jarum-jarum halus yang telah disterilkan. Jarum-jarum ini dibuat dari berbagai
bahan logam seperti jarum silver atau jarum perak, jarum copper atau jarum
tembaga, dan jarum emas. Jarum yang ditusukkan itu tidak akan terasa sakit,
hanya ada sedikit rasa ditusuk jarum dan bila jarum ditusukkan lebih dalam
mungkin akan terasa seperti disetrum, sebab jarum yang digunakan sangat tajam,
padat, dan jauh lebih halus dibandingkan jarum suntik. Panjang jarum berkisar
antara 12 mm - 10 cm, dan dapat ditusukkan sedalam 6 mm - 7.5 cm, tergantung
kurus-gemuknya pasien, lokasi titik pengobatan, dan gangguan (di dalam atau
permukaan).
Akupunturis
dapat pula memberikan rangsangan pada jarum untuk memberikan rasa 'tersetrum'
pada kanal tersebut. Pada beberapa kasus akupunturis mungkin memberikan
moksibusi, yaitu pembakaran daun nei (Artemesia vulgaris) kering untuk
menghangatkan atau merangsang titik tertentu pada tubuh pasien. Proses ini
memberikan pengaruh yang kuat untuk merangsang Qi tubuh di bagian yang
menunjukkan gejala dingin.
Jarum dapat
dibiarkan tertancap selama beberapa detik sampai satu jam, tetapi umumnya 20
menit. Bagi yang menghadapi penyakit yang agak kronis perawatan dijalankan
sebanyak sekali atau dua kali seminggu. Sebaliknya, perawatan ringan diberikan
bagi penyakit yang tidak terlalu kritis. Dalam pengobatan, pasien mungkin perlu
membuka sebagian pakaiannya agar jarum dapat ditusukkan pada titik-titik yang
perlu sementara pasien berbaring. Umumnya titik-titik pengobatan terletak di
lengan bawah dan tangan, tungkai bawah dan kaki, walaupun titik-titik akupuntur
terdapat di seluruh tubuh.
Titik
penusukan tergantung pada lokasi gangguan dan cara akupunturis untuk
mempengaruhi Qi. Titik ini tidak harus langsung berhubungan dengan keluhan
pasien, misalnya untuk pengobatan gangguan kepala dapat saja diambil titik
pengobatan pada kaki yang terletak pada kanal yang bersangkutan.Penguasaan
mendalam tentang anatomi titik-titik akupuntur serta ketelitian, akan
menghindarkan terkenanya pembuluh darah atau organ penting lain. Jarang sekali
darah keluar dalam pengobatan ini, kalaupun ada paling hanya satu dua
titik.Untuk mencegah terjadinya infeksi silang, hukum mengharuskan penggunaan
jarum yang steril. Pasien dianjurkan untuk mengisi perut sebelum pengobatan.
Untuk menghindari rasa lelah, lesu atau pusing, juga dianjurkan menghindari
kerja berat setelah pengobatan.
3.
Pengertian
Akupressure
Acupressure adalah salah satu cara pengobatan tradisional Cina yang sudah
lama dikenal keberadaannya. Di Barat, cara pengobatan yang sama dengan acupressure
adalah penekanan-penekanan pada titik triger, yang dalam hal nyeri titik triger
adalah samadengan titik akupunktur. Bila dilihat dari indikasi maka acupressure
terutama untuk urut beberapa penelitian dan pengalaman, cukup
menggembirakan. san mengenai acupressure sangat sedikit. Bahwa wawasan
pengetahuan mengenai acu-bang menjadi pointing therapy Di dalam ilmu kedokteran
barat yang dapat disamakandengan acupressure adalah penekanan pada titik
triger, dengan indikasi untuk menghilangkan nyeri.
Menurut ilmu kedokteran timur, acupressure adalah penekanan titik-titik
akupunktur dengan tujuan memperlancar ci sehingga tercapai keseimbangan enersi,
dengan indikasi utama untuk nyeri dan gangguan neuromuskuler. Sedangkan
indikasi lainnya adalah sama dengan akupunktur. Seperti ilmu kedokteran timur
lainnya, acupressure walaupun beragam metode e dan segi dasarnya i Hui dkk.
dalam bukunya Pointing Therapy menyebutkan bahwa lebih dari 80% penderita
gangguan neuro-muskuler atau nyeri dapat disembuhkan.
4. Tehnik Akupressure
Diicari letak titik triger maka dilakukan penekanan/ penjepitan
secara terus menerus atau intermiten. Hal ini disebut ischemic coinpression/
myotherapy, termasuk di dalamnya shiatzu/acupressure. Penekanan
dilakukan dengan ibu jari/ ujung jari tangan.Pada penekanan terus menerus bila
rasa nyeri berkurang, tenaga tekanan ditingkatkan bertahap dengan menambah ibu
jari atau jari tangan lainnya untuk lebih menguatkan. Proses ini
dilanjutkan sampai satu menit dengan tenaga tekanan sebesar 1030
lbs. Chiropractor umumnya menganjurkan teknik menekan selama 710 detik yang
diulang beberapa kali dalam sehari untuk beberapa hari sampai titik nyeri
hilang. Pada penekanan intermiten dilakukan penekanan kuat selama 5
detik, penekanan ringan (± 25%) selama 5 detik dan seterusnya sampai satu
menit. Bila nyeri berkurang bermakna maka terapi dihentikan. Pada triger
yang baru dan nyeri sedang, setelah dilakukan penekanan, dilakukan
peregangan pasif pada tiap triger dengan cara: pasien dalam keadaan
rileks, peregangan dilakukan secara perlahan-lahan dan bertahap sampai
panjang otot kembali nomal.